MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
“KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN MASA REMAJA SERTA
IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN”
Diampu oleh Ibu
Siti Nurlaila, S.Psi.M.Psi. Psokolog, Dasrieny Pratiwi, M.Pd
Disusun Oleh:
1.
Prio Eko Gunanto (13320100)
2.
Putri novia diana (13320074)
3.
Dewi anggreini (13320097)
4.
Lia berliana (13320069)
5.
Mutiara rahmadani s (13320096)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya hatyurkan kehadirat
Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “karakter perkembangan kepribadian masa remaja
serta implikasinya dalam pendidikan”. Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila Di
Universitas Muhamadiyah Metro.
Dalam
Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen saya yang
telah memberikan tugas dan petunjuk kepada saya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
DAFTAR ISI
Cover
Judul..............................................................................................................
i
Kata pengantar
ii
Daftar isi
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
A.
Latar Belakang Masalah
1
B.
Rumusan
Masalah
1
C.
Tujuan
2
BAB II PEMBAHASAN
3
A.
Pemahaman Tentang Kerpibadian Remaja
3
B.
Karakter Remaja dan Pemuda
5
C.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepribadian Remaja
9
D.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepribadian Remaja
11
BAB III PENUTUP
14
A.
Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
MASALAH
Remaja merupakan masa peralihan manusia dari
anak-anak menuju dewasa. “Masa remaja adalah usia yang paling rawan dalam
kehidupan anak-anak. Salah mendidik, anak akan menjadi sosok yang angkuh, egois
dan pemberontak” (menurut Dr. Farah Agustin, Psikolog anak). Di usia ini
anak-anak mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi itu,
meliputi: jasmani, rohani, pikiran, perasaan dan sosial. Dalam pembagian tahap
perkembangan manusia, maka masa remaja menduduki tahap progresif.
Masa remaja adalah puncak perkembangan seluruh
aspek-aspek kepribadian anak. Sebab setelah melewati masa remaja ini anak
tersebut akan menjadi seorang yang dewasa yang boleh dikatakan telah terbentuk
suatu pribadi yang relatif tetap.
Perkembangan moral, nilai dan sikap (tingkah
laku) ini berkembang sangat pesat pada masa remaja. Dapat dikatakan bahwa pada
masa remaja menjadi penentu perkembangan hal-hal tersebut.
Penanaman nilai-nilai keagamaan menyangkut
konsep tentang ketuhanan, semenjak usia dini mampu membentuk religiositas anak
mengakar secara kuat pada masa remaja dan mempunyai pengaruh sepanjang hidup.
Pada teori Harms, dinyatakan bahwa pemahaman anak tentang tuhan melalui
tiga fase, dan masa remaja adalah masa yang mengalami fase individualistic
stage. Dua situasi yang mendukung perkembangan rasa agama pada usia remaja
adalah kemampuannya untuk berfikir abstrak dan kesensitifan emosinya.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimanakah
karakter perkembangan pribadi remaja?
2.
Bagaimanakah implikasi
perkembangan kepribadian masa remaja dalam pendidikan?
C.
TUJUAN
1.
Memahami
karakter perkembangan pribadi remaja.
2.
Memahami
Bagaimanakah implikasi perkembangan kerpibadian masa remaja dalam pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PEMAHAMAN
TENTANG KEPRIBADIAN REMAJA
a.
Makna Kepribadian
Kepribadian
secara etimologi merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “personality”.
Sedangkan istilah personality secara etimologi berasal dari bahasa latin
“person” (kedok) dan “personare” (menembus). Persona biasanya dipakai oleh para
pemain sandiwara pada zaman kuno untuk memerankan satu bentuk tingkah laku dan
karakter pribadi tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan personare adalah
bahwa para pemain sandiwara itu melalui kedoknya berusaha menembus keluar untuk
mengekspresikan satu bentuk gambaran manusia tertentu.
Pengertian
secara terminologi menurut pendapat para ahli antara lain:
1. May mengartikan kepribadian
sebagai “a social stimulus value”. Jadi menurutnya cara orang lain mereaksi,
itulah kepribadian individu. Dalam kata lain, pendapat orang lain yang
menentukan kepribadian individu itu.
2. McDougal dan kawan-kawannya
berpendapat, bahwa kepribadian adalah tingkatan sifat-sifat dimana biasanya
sifat yang tinggi tingkatannya mempunyai pengaruh yang menentukan.
3. Gordon W. allport mengemukakan,
kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individul sebagai sistim
psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungan. (Yusuf, 2009:126).
Kepribadian
dapat juga diartikan sebagai kualitas prilaku individu yang tampak dalam
melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik. Keunikan
peyesuaian tersebut sangat berkaitan dengan aspek-aspek kepribadian itu
sendiri, yaitu meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Kerakter, yaitu kosenkuen tidaknya
dalam mematuhi etika prilaku, konsisten atau teguh tidaknya dalam memegang
pendirian atau pendapat.
2. Temperamen, yaitu disposisi
reaktif seseorang, atau cepat lambatnya meraksi terhadap rangsangan-rangsangan
yang datang dari lingkungan.
3. Sikap, sambutan terhapa objek
yang bersifat positif, negative atau ambivalen (ragu-ragu).
4. Stabilitas emosional, yaitu kadar
kestabilanreaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah
tidaknya tersinggung, marah, sedih atau putus asa.
5. Responsibilitas (tanggung jawab),
kesiapan unutk menerima resiko dari tindakan atau perbutan yang dilakukan.
6. Sosialbilitas, yaitu
disposisipribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Disposisi ini
seperti tampak dala sifat pribadi yang tertutup atau terbuka; dan kemampuan
berkomunikasi dengan orang lain. (Yusuf, 2009:128).
Salah
satu kata kunci dari defenisi kepribadian adalah penyesuaian. Penyesuaian itu
dapat diartikan sebagai suatu proses respons individu baik yang bersifat
behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam
diri, tegangan emosional, frustasi dan konflik dan memelihara keharmonisan
antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan lingkaran.
b.
Makna Kepribadian Remaja
Dalam
buku Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja dijelaskan bahwa fase remaja
merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali dengan
matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. (Yusuf,
2009:184).
Dalam Islam, secara etimologi
kalimat remaja berasal dari murahaqoh,
kata kerjanya adalah raahaqo yang berarti al-iqtirab (dekat). Secara
terminology berati mendekati kematangan secara fisik, akal dan jiwa serta
social. (Al-Mighwar, 2006:55).
Transformasi
intelektual yang khas dari cara berfikir remaja ini memungkinkannya untuk
mencapai integrasi dalam hubungan social orang dewasa, yang kenyataannya
merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini. (Al-Mighwar,
2006:56).
Dari penjelasan di atas dapat kita
ketahui bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju
masa dewasa. Fase remaja merupakan fase yang sangat unik karena pada fase
tersebut seseorang akan mengalami perubahan secara jasmani maupun rohani.
Fase
remaja merupakan saat yang paling penting bagi perkembangan dan integrasi
kepribadian. Faktor-faktor dan pengalaman baru yang tampak terjadinya perubahan
kepribadian pada masa ramaja meliputi:
1. Perolehan pertumbuhan fisik yang
menyerupai masa dewasa.
2. Kematangan seksual yang disertai
dengan dorongan-dorongan dan emosi baru.
3. Kesadaran terhadap diri sendiri,
keinginan untuk mengarah diri dan mengevaluasi kembali tentang standar (norma), tujuan dan
cita-cita.
4. Kebutuhan akan persahabatan yang
bersifat heteroseksual, berteman dengan pria dan wanita.
5. Munculnya konflik sebagai dampak
dari masa transisi antara masa anak dan masa dewasa. (Yusuf, 2009:201).
Disadari atau tidak, mau atau tidak
secara psikologi remaja dalam pergaulan sehari-hari dengan teman sebaya,
apabila ada sesuatu hal yang tidak disenangi mereka akan segera melakukan demo
(bentu aksi) yang diungkapkan secara nyata. Maka sering dalam dunia remaja
apabila terjadi kesalah pahaman di antara satu dengan yang lainnya, antara satu
kelompok dengan kelompok lainnya, mereka akan bertindak secepatnya dan itu
lebih mengarah pada kekerasan atau perkelahian.
Apabila
hal ini sering mereka lakukan tanpa ada yang dapat mencegah dari hal yang
demikian atau tidak adanya rambu-rambu yang dapat menghentikan mereka, maka untuk
selamanya hal itu akan terus berkelanjut tanpa peduli dengan apapun dan resiko
yang akan dihadapi sering diabaikan
B. KARAKTERISTIK REMAJA DAN PEMUDA
Early
Adolescence (13-15) Waktu ini sekarang adalah cepatnya pertumbuhan yang sering
membawa kejanggalan, memperlihatkan kurangnya koordinasi antara pikiran dan
badan. Hal ini juga memberikan rasa malu pada anak-anak muda karena organ-organ
tubuh tertentu, seperti hidung, mulut dan kaki bertumbuh lebih cepat dari
anggota tubuh yang lain membuat mereka
seperti seorang gadis yang kecilnya berwajah buruh tetapi waktu dewasa
menjadi gadis yang molek dan memberikan rasa ketakutan yang tak tersalurkan
yang membuat mereka akan selalu merasa begitu. Usia untuk bergerombol sekarang
mencapai puncaknya dan mulai mulai surut
digantikan oleh ketertarikan kepada lawan jenis dan disertai perasaan malu pada
periode ini. Hal ini dapat dilihat melalui karakteristik-karakteristik:
a.
Remaja Awal
1. Karakteristik Mental:
1.
Remaja terjaga tetapi terpaku
pada periode suka berkhayal.
2.
Remaja berlajar dengan cepat.
3.
Remaja mulai mendapatkan rasa tertarik pada hal-hal yang khusus.
2. Karakteristik
Fisik:
1.
Kesehatan bagus, hanya nomor kedua setelah masa periode pra-remaja.
2.
Perkembangan fisik sangat cepat dengan nafsu makan yang kuat menyertai
masa pertumbuhan ini.
3.
Otot-otot berkembang atau kegagalan koordinasi untuk menjaga tahap
perkembangan struktur tulang menyebabkan kecenderungan menuju kejanggalan atau
kekakuan.
4. Organ-orang sex berkembang,
membuat perkembangan yang cepat secara biologis. Hormon-hormon yang baru yang
memperkembang insting sexual yang mempengaruhi tingkah laku. Rousseau berkata:
“Kita dilahirkan dua kali, pertama kali melalui kehadiran dan kedua pada
kehidupan; pertama kali sebagai anggota dari suatu suku dan kedua kali sebagai
anggota dari kelompok secara jenis kelamin.
5. Anak wanita lebih tinggi dari anak
laki-laki pada usia 12 tahun sampai 13 tahun, benar-benar lebih tinggi pada
usia 14 tahun dan mulai berkurang pada usia 15 tahun dan 2 inchi lebih pendek
dari laki-kali pada usia 16 tahun.
3. Karakteristik Sosial
1. Usia ini adalah usia yang
menunjukkan kesetiaan pada kelompok, dengan satu ketakutan bahwa dirinya berbeda dengan kelompoknya.
Remaja mencari persetujuan dari kelompok untuk semua aktifitas.
2.
Remaja mencari lebih banyak kebebasan secara individu dengan suatu
ketajaman batin yang baru menunjukkan kwalitas secara pribadi. Weigles
menandai: “ Pandangannya menembus tindakan-tindakan yang dihasilkan dan
mengambil semangat diantara manusia. Mereka mulai melihat mutu ketajaman batin
untuk merasakan nilai hakiki pada kebenaran, iman dan pengorbanan diri. Mereka
penuh dengan ambisi dan membuat rencana untuk masa depan.
3. Keinginan untuk encari uang
sering melanda anak remaja pada usia ini, menghasilkan keinginan untuk lepas
dari sekolah
4. Pada usia ini juga sering terjadi
pergantian suasana hati. Suatu ketika aktifitas ditunjukkan, sementara lain
waktu lesu. Di pagi hari, anak-anak permulaan remaja mungkin baik dengan
keinginan hati , sementara di siang hari mereka mungkin tamak. Satu jam mereka
jadi egois tiba-tiba di lain waktu
menjadi penakut.
5.
Kejanggalan ini ditunjukkan dalam berbagai cara:
a. Sangat menyukai dan tidak
menyukai makanan, menyukai makanan tertentu yang dimakan secara berlebihan.
b. Sangat menyenangi olah raga
atletik dengan suatu kecenderungan berlebihan.
c. Rasa humor yang jelek, anak
perempuan cenderung tertawa genit. Anak remaja pada usia ini mempunyai rasa
ketertarikan pada lawan jenis. Ini
adalah usia yang bahaya untuk seksualitas dan keinginan berteman. apabila anak
remaja tidak dibekali untuk menjalin hubungan secara pribadi.
4. Karakteristik Kerohanian
1. Ketertarikan pada hal-hal
kerohanian berkurang secara drastis pada usia ini tetapi remaja dipengaruhi
oleh tingkah laku teman-teman sepergaulannya.
2. Kesadaran dalam beribadah seperti
ikut ibadah salat di masjid,pengajian-pengajian,dsb.
3. Ini adalah usia dimana cita-cita
untuk pekerjaan seumur hidup sering akan ditentukan. Hal penting dari pegangan
sebelum anak-anak remaja ini tentukan nasibnya dalam menyelesaikan perkerjaan.
4. Akan ada kurangnya kecenderungan
dalam usia ini untuk menyatakan perasaannya
pada hal-hal yang bersifat rohani atau keyakinannya.
5. Sering terjadi pertentangan
dengan suara hati.
b.
Remaja Pertengahan (16/17)
Pertumbuhan
berlanjut dengan cepat, anak muda dalam banyak hal mencapai ketinggian fisiknya
pada akhir periode usia ini. Dimana pada waktu yang lalu anak-anak ini telah
melalui satu periode dimana mereka mencari jati diri, remaja sekarang mulai
untuk mengembangkan rasa individualitasnya dan menjadi seseorang yang mempunyai
keputusannya sendiri.
1. Karakteristik Mental:
1. Remaja berada pada usia dimana
dia akan senang sekali bertanya segala sesuatu dan ingin bukti sebelum dia
menerimanya.
2. Mereka mempunyai rasa hormat yang
besar terhadap “bea siswa” dan sering cenderung
untuk mengambil satu jawaban atas sesuatu yang akan dipegang
menjadi bukti bahwa seserang mempunyai
nama besar.
3. Prinsip-prinsipnya sekarang mulai
dipertajam, dan mereka benar-benar merencanakan cara untuk mencapainya.
2. Karakteristik Fisik:
1. Seksualitas berkembang terus,
suatu kekuatan untuk berurusan dengan
hal ini.
2. Tinggi dan berat badan mencapai
85% dari usia pada masa dewasa.
3. Otot-otot menjadi berkembang dan mereka suka
latihan-latihan kebugaran fisik.
3. Karakteristik Sosial:
1. Mereka suka berkelompok-kelompok
dan ingin dikelilingi oleh teman-teman istimewanya
2. Kritis, sering kasar dalam
menyampaikan pendapatnya kepada orang lain.
3. Sangat peka, dan sering
dipengaruhi oleh pendapat orang banyak dan apa yang dipikirkan oleh kelompoknya
adalah pasti baik untuk dilakukan.
4. Karakteristik Kerohanian:
1. Mereka terus berkembang dalam
pengenalan akan nilai-nilai sosial dan nilai-nilai kerohanian menjadi terutama,
dengan alasan akan pergaulan yang salah, mereka akan kehilangan daya tarik.
2. Apa yang belum dilakukan dalam
memberikan pondasi yang akan mendasari dasar pemikirian mereka sekarang menjadi
sulit untuk diberikan.
C. Remaja Akhir (18-24)
Secara
fisik, ini adalah waktu yang lambat untuk bertumbuh, pertumbuhan yang terlambat pada bagian yang
lain akan menyesuaikan dengan bagian yang lain. Kepribadian muncul dan karakter
menjadi tetap. Rasa memerlukan orang lain
sekarang menemukan jalan keluarnya, tidak dalam grup-grup atau
kelompok-kelompok tetapi dalam satu klub, kelompok persaudaraan, tempat satu
rumah dan gereja.
Keraguan
apapun akan berhubungan dengan keagamaan
yang juga dipikirkan dan suatu dasar yang memuaskan dalam penemuan iman
atau ini adalah penolakan terhadap
barang peninggalanpada masa lalu, dengan kekecewaan yang menhasilkan sinisme.
Ketertarikan pada lawan jenis telah menemukan pemecahannya melalui cinta dan
rumah tangga dan membangun sebuah rumah tangga.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPRIBADIAN REMAJA
Di
dalam kepribadian Remaja,ada dua faktor tetap yang mempengaruhi.Yaitu faktor
luar (external) dan faktor dalam (internal).Tetapi karena isi faktor luar
selalu berubah keadaanya dan penerimaan pengaruh external oleh faktor internal
itu juga berubah sebagai akibat perkembanganya.
1.
Faktor Ajar, Faktor Luar (External)
Ada
dua golongan besar yang termasuk faktor luar yang mempengaruhi manusia.Dua
golongan itu ialah golongan organis,yaitu manusia binatang dan tumbuh-tumbuhan
dan golongan anorganis,termasuk di dalamnya adalah keadaan alam, dan
benda-benda.Termasuk di dalam keadaan alam adalah iklim,perkehidupan (petabi, pelaut,
pegungungan, perdagangan,dan sebagainya) dan termasuk keadaan benda yaitu
benda-benda alam yang bukan hasil budaya dan yang merupakan hasil
budaya,misalnya keadaan perumahan bangunan-bangunan,dan sebagainya.
Ini
semua member warna dalam perkembangan seseorang.Oleh karena itu sikap dan sifat
seseornag anak kota berlainan dengan anak dari desa.Bukan perbedaanya kualitas
dan yang lainya,melainkan hanya berbeda dalam bentuk atau gambarnya.Perbedaan
itu disebabkan oleh faktor dalamnya.Faktor dalam yang mankah yang menerima
pengaruh itu,sampai di mana ketajaman penerimaanya,untuk apakah pengaruh itu
diterima dan sebagainya,menetukan warna seorang remaja,disamping faktor
luarnya.
2. Faktor
Dalam, Faktor Dasar (Intern)
Terdapat
beberapa faktor intern dala perkembangan kepribadian remaja,yaitu:
1. Perkembangan
Seksualitas
Merupakan
perkembangan yang terbawa oleh perkembangan jasmani yang mendekati kesempurnaan
dalam masa remaja,matang pulalah kalenjar-kalenjar kelamin dalam dirinya,bagi
remaja putra maupun remaja putrid.Hal ini menumbuhkan adanya desakan-desakan
baru di dalam jiwa si anak ,yaitu desakan yang menghendaki layanan kebutuhan
seksualitas.
2. Perkembangan
Fantasi
Perkembangan
ini bermula pada fase masih kanak-kanak.Tetapi arah perkembanganya berubah pada
waktu remaja,setelah menyaksikan tumbuhnya tubuh yang lain dari biasanya pada
lawan jenisnya.Remaja putra bangga dengan kumisnya,tetapi ia tidak mengerti
untuk apakah fungsi kumis itu sebenarnya.Remaja putrid bangga dengan
kukunya,dsb.Kedunya saling berfantasi,walaupun merek tidak tahu faedahnya.hal
ini mempengaruhi terhadap faktor kepribadian remaja.
3. Perkembangan
Emosi
Perkembangan
ini mulai nampak pada masa pemuda fase negatif.Pada saat itu emosi remaja serba
tidak menentu.Merasa sangat gelisah,rasa gundah,tetapi ia tidak
mengerti.mengapa ia demikian resah,gelisah,sedih.Ia bersikap menolak perintah
harapan,tetapi ia tidak mengerti apa yang akan diperbuat setelah menolak
semuanya itu.
Pada akhir fase ini,para remaja
berusah untuk menjadi pusat perhatian dari lingkunganya.Ia bersikap egois,bahkan
ia merasa serba super,sehingga mau tidak mau lawan jenisnya tertarik,mengagumi
dan akhirnya berserah diri padanya.
Ini semuanya hanya berlangsung dalam
waktu yang singkat,kemudian ia berkembang menjadi harmonis sedikit demi
sedikit.
Sikap introvertnya mulai kembali
ekstovet.Ia mulai memuja sesuatu yang baik,apakah keadaan alam,sesuatu hasil
seni ataukah lawan jenisnya.Ia bersikap memuja,baik kepada gurunya yang
menghargai karyanya ataukah itu orang tuanya yang memuji kepandainya,apakh itu
seorang gadis yang mengaguminya entah karena apapun.Di sinilah ia mulai
menemukan akunya kembali.Ia mulai percaya kepada kepribadianyanya lagi.
4. Perkembangan
Kemauan/keinginan
Perkembangan
kemauan/keinginan ini sedikit demi sedikit berbelok ke arah yang dibutuhkan oleh desakan jasmani dan
rohaninya waktu itu.Kadang-kadang keinginan itu demikian mendesak menuntut
pemenuhan.Untuk itu di dalam perkembangan kemauan dan keinginan harus perlu
pengawasan dari orang tua.
5. Perkembangan
Fikiran
Pada
tahap perkembangan ini Remaja cenderung akan berkembang sendiri.Anak hanya
mampu menerima pengaruh yang bersifat materiil dan kurang dapat menerima
pengaruh yang bersifat spiritual,lebih-lebih yang bertingkat tinggi.
6. Perkembangan
Aestetika
Jika
pada masa negative,aspek aestetika seakan-akan mengalami kemunduran,maka pada
masa-masa berikutnya,sedikit demi sedikit mulai bangun kembali.Seakan-akan jiwa
pemuda menjelang dewasa ini telah mampu menghayati dunia luar lebih
mendalam,sehingga mampu merasakan apa yang dilihat,apa yang didengar dan apa
yang dirasakanya,sehingga mampu menggerakan jiwanya,di dalam perkembangan
kepribadianya.
7. Perkembangan
Religi
Perkembangan
di dalam Pribadi Remaja tidak dapat menerima segala sesuatu yang berada di luar
pikiranya.Ia selalu meminta bukti konkret untuk mendapatkan kebenaran.Dan
kebenaran harus dapat dilihatnya dengan alat indera,dengan
mata,telinga,peraba.
Setahap demi setahap
keadaan atau sikap semacam itu berkembang pula mengikuti perkembangan
jiwanya.Sehingga perlu adanya pendekatan terhadap Agama dan kepercayaan
masing-masing setiap individu.
D. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA
Setiap tahap usia manusia pasti ada tugas-tugas perkembangan
yang harus dilalui. Bila seseorang gagal melalui tugas perkembangan pada usia
yang sebenarnya maka pada tahap perkembangan berikutnya akan terjadi masalah
pada diri seseorang tersebut. Untuk mengenal kepribadian remaja perlu diketahui
tugas-tugas perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan tersebut antara lain:
1. Remaja
dapat menerima keadaan fisiknya dan dapat memanfaatkannya secara efektif
Sebagian besar remaja tidak dapat menerima keadaan fisiknya.
Hal tersebut terlihat dari penampilan remaja yang cenderung meniru penampilan
orang lain atau tokoh tertentu. Misalnya si Ani merasa kulitnya tidak putih
seperti bintang film, maka Ani akan berusaha sekuat tenaga untuk memutihkan
kulitnya. Perilaku Ani yang demikian tentu menimbulkan masalah bagi dirinya
sendiri dan orang lain. Mungkin Ani akan selalu menolak bila diajak ke pesta
oleh temannya sehingga lama-kelamaan Ani tidak memiliki teman, dan sebagainya.
2.
Remaja dapat memperoleh kebebasan
emosional dari orangtua
Usaha remaja untuk memperoleh kebebasan emosional sering
disertai perilaku "pemberontakan" dan melawan keinginan orangtua.
Bila tugas perkembangan ini sering menimbulkan pertentangan dalam keluarga dan
tidak dapat diselesaikan di rumah , maka remaja akan mencari jalan keluar dan
ketenangan di luar rumah.
Tentu saja hal tersebut akan membuat remaja memiliki
kebebasan emosional dari luar orangtua sehingga remaja justru lebih percaya
pada teman-temannya yang senasib dengannya. Jika orangtua tidak menyadari akan
pentingnya tugas perkembangan ini, maka remaja Anda dalam kesulitan besar.
3.
Remaja mampu bergaul lebih matang
dengan kedua jenis kelamin
Pada masa remaja, remaja sudah seharusnya menyadari akan
pentingnya pergaulan. Remaja yang menyadari akan tugas perkembangan yang harus
dilaluinya adalah mampu bergaul dengan kedua jenis kelamin maka termasuk remaja
yang sukses memasuki tahap perkembangan ini.
Ada sebagaian besar remaja yang tetap tidak berani bergaul
dengan lawan jenisnya sampai akhir usia remaja. Hal tersebut menunjukkan adanya
ketidakmatangan dalam tugas perkembangan remaja tersebut.
4.
Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri
Banyak remaja yang belum mengetahui kemampuannya. Bila
remaja ditanya mengenai kelebihan dan kekurangannya pasti mereka akan lebih
cepat menjawab tentang kekurangan yang dimilikinya dibandingkan dengan
kelebihan yang dimilikinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa remaja tersebut
belum mengenal kemampuan dirinya sendiri. Bila hal tersebut tidak diselesaikan
pada masa remaja ini tentu saja akan menjadi masalah untuk tugas perkembangan
selanjutnya (masa dewasa atau bahkan sampai tua sekalipun).
5.
Memperkuat penguasaan diri atas
dasar skala nilai dan norma
Skala nilai dan norma biasanya diperoleh remaja melalui
proses identifikasi dengan orang yang dikaguminya terutama dari tokoh
masyarakat maupun dari bintang-bintang yang dikaguminya. Dari skala nilai dan
norma yang diperolehnya akan membentuk suatu konsep mengenai harus
menjadi seperti siapakah "aku" ?, sehingga hal tersebut dijadikan pegangan
dalam mengendalikan gejolak dorongan dalam dirinya.
IMPLIKASI
KARAKTERISTIK REMAJA TERHADAP PENDIDIKAN
Lingkungan
sekolah mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan jiwa remaja. Sekolah
selain mengemban fungsi pengajaran juga fungsi pendidikan. Dalam kaitan
pendidikan sekolah dalam istilahnya ‘rumah kedua’ bagi siswa, merupakan tempat
rujukan dan perlindungan jika remaja mengalami masalah. Upaya-upaya yang
dapat dilakukan pengajar dalam hal memahami siswa sebagai sosok remaja, yaitu:
- Membantu siswa dalam menemukan jati diri dan menghadapi kegagalan yang dihadapinya.
- Emosi yang memuncak adalah karakteristik dari remaja. Guru dapat membimbing remaja untuk pengendalian emosi negative.
- Mengajari cara memahami orang lain dan toleransi merupakan cara guru dalam mendidik remaja.
Dengan
mempelajari berbagai karakteristik remaja akan sangat membantu siswa yang masih
dalam masa remaja, untuk keberhasilan proses pengajaran. Karena setiap remaja
berbeda,maka guru mau tidak mau harus bisa menjadi teman dan orang tua bagi
remaja itu sendiri. Diperlukan sikap polos, objektif terhadap siswa,adil dan
menunjukkan perhatian serta rasa simpatik dalam menghadapi remaja.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Karakter remaja
di bagi menjadi 3 yaitu karakter remaja awal, karakter remaja pertengahan dan
karakter remaja akhir. Dari tiga karakter tersebut aspek yang di cangkup adalah
karakter mental, karakter fisik, karakter sosial, karakter rohani.
Implikasinya
dalam pendidikan adalah upaya-upaya yang dapat dilakukan pengajar dalam hal
memahami siswa sebagai sosok remaja, yaitu:
- Membantu siswa dalam menemukan jati diri dan menghadapi kegagalan yang dihadapinya.
- Emosi yang memuncak adalah karakteristik dari remaja. Guru dapat membimbing remaja untuk pengendalian emosi negative.
- Mengajari cara memahami orang lain dan toleransi merupakan cara guru dalam mendidik remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Mappiare. 2002. Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional
Syaeful Bakhri Djamarah. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi
Edukatif. Jakarta: Usaha Nasional
budaya menulis bagus, untuk rekam jejak
BalasHapusMana jawabanya ????????????????????......
BalasHapus