MAKALAH
KELOMPOK
“METAMORFOSIS
ORGAN TUMBUHAN”
MATA
KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN
Dosen
pengampu : Dr. Muhfaroyin M.TA / Agil Lepiyanto. M.Pd
Disusun oleh:
NAMA NPM
M.ANDI FIRMAN 13320111
ROSDIANA MEGASARI 13320082
RIZA PUTRI 13320108
EVI ROHMAWATI 13320063
Prodi
: Pendidikan Biologi (B)
Semester
2
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT yang memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga dalam penulisan makalah
mata kuliah Morfologi tumbuhan ini bisa berjalan dengan lancar.Penulisan
makalah ini dimaksudkan penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Morfologi
tumbuhan . Selain itu, penulisan makalah ini dimaksudkan sebagai penambah
wawasan pembaca serta sebagai bahan referenci bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat
Desa dalam memahami tentang Metamorfosis Organ
Tumbuhan .Di sisi lain, penulis mengajak kepada para pembaca agar dapat
memahami dan mendalami masalah topik di atas.
1. Tidak
lupa kami ucapkan terima kasih atas kontribusi berbagai pihak, yaitu:
Dr. Muhfaroyin M.TA / Agil Lepiyanto.M.pd
Dr. Muhfaroyin M.TA / Agil Lepiyanto.M.pd
2. Orang
tua kami yang telah memberi dorongan, baik secara moril maupun materil sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
3. Sahabat-sahabat
kami yang telah memberi dukungan dan telah membantu dalam proses pembuatan
makalah ini.
4. Dan
semua pihak terkait yang mendukung penyelesaian
tugas kelompok makalah kami.
Dalam penyusunan
makalah kelompok ini, penulis menyadari akan segala kekurangannya,untuk itu
kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan demi perbaikan makalah
berikutnya. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan terutama
bagi unsur-unsur yang berkepentingan.
Metro, April 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
1
2.
RUMUSAN MASALAH
2
3. TUJUAN MAKALAH
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kuncup
(Gemma)
3
B. Rimpang
(Rhizoma), Umbi (Tuber), dan Umbi Lapis (Bulbus)
4
C. Alat
Pembelit atau Sulur (Cirrhus)
7
D. Piala
(Ascidium) dan Gelembung (Utriculus)
8
E. Duri
sejati
9
F. Alat-Alat
Tambahan (Organa Accessoria)
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
12
B. SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Alam terbentuk semata mata bukan karena kebetulan yang tidak
disengaja, atau hanya terbentuk dari suatu ketiadaan menjadi sesuatu yang ada.
Namun alam tercipta karena ada suatu Zat yang Maha Agung yang mengatur “Robb”
dan menskenario hingga terbentuk sedemikian rupa dengan segala
keteraturan.
وهو على كل شيء قدرا
“ dan Dia berkuasa “
ربنا ما خلقت هذا باطلا
“ wahai Tuhan …tidaklah engkau menciptakan semua ini bathil
“
Kesempurnaan kreasi Tuhan tidak hanya terlihat dari rumitnya
penciptaan bintang bintang dan seluruh isi alam angkasa luar yang begitu
hebat. Dia pun menampakannya dalam bentuk tumbuh-tumbuhan serta hewan dan
alam disekitar kita.
ان في خلق السموات والارض واختلاف
اليل والنهار لايات لاولى الالباب
“ Dan sungguh dalam penciptaan langit dan bumi serta dalam
pergantian siang dan malam ada tanda tanda ( keagunganNya )bagi orang orang
yang berakal “
Berangkat dari ayat tersebut melalui makalah ini penyusun
mengajak para pembaca untuk bersama sama menyelami samudra keindahan dan
keagungan kreasi ciptaNya.Bertafakur dan mempelajarinya. Namun untuk membatasi
ruang bahasan makalah ini, penyusun lebih mengfokuskan pada keunikan morfologi
tumbuhan saja.
Sebagaimana kita ketahui bahwa sejatinya tumbuhan hanya
memiliki bagian pokok penting yang menunjang kelangsungan hidup tumbuhan.
Bagian pokok tersebut adalah radix, caulis,dan foulis. Namun pada beberapa
tumbuhan tertentu ada yang memiliki bentuk bentuk lain yang sangat unik dan
memiliki kegunaan khusus. Pada beberapa tumbuhan, Tuhan melengkapi atau
memodifikasi bentuk suatu tubuh utama guna memberikan daya survive untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan keturunannya pada tumbuhan tersebut .
Sebagai contoh pada tumbuhan jahe yang terdapat suatu
keunikan berupa rhizome yaitu suatu batang beserta daun yang bermetamorfosis
atau berubah bentuk menjadi seperti akar, serta beberapa tumbuhan yang memiliki
duri sebagai pelindung.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat menambah ilmu serta
iman kita semua karena ilmu tanpa dilandasi iman akan menimbulkan kerusakan dan
kesombongan, sedangkan Iman tanpa ditunjang ilmu akan lemah.
- TUJUAN MAKALAH
Adapun
tujuan penyusunan makalah ini adalah :
a.
Mengungkap
keunikan kreasi Tuhan yang terdapat pada morfologi tumbuhan
b.
Memaparkan
deskripsi berbagai macam metamorfosis pada bagian bagian tumbuhan
c.
Mengelompokkan
berbagai macam bentuk metamorfosis tersebut
- RUMUSAN MASALAH
a.
Apakah
yang di maksud dengan metamorfosis tumbuhan?
b.
Berasal
dari bagian tubuh tumbuhan apakah bentuk bentuk metamorfosis tersebut?
BAB
II
PEMBAHASAN
METAMORFOSIS
AKAR, BATANG, DAN DAUN
Organ pokok tumbuhan hanya akar, batang, dan daun, sedangkan
bagian-bagian lain pada tumbuhan hanyalah penjelmaan salah satu di antara
ketiga bagian pokok tersebut.
Di antara berbagai macam bagian tumbuhan yang sering kita
jumpai, yang tidak lagi jelas berupa akar, batang, atau daun, ialah:
1.
Kuncup
(gemma)
2. Rimpang (rhizoma), umbi (tuber), dan
umbi lapis (bulbus)
3. Alat pemmbelit atau sulur (cirrhus)
4. Piala (ascidium) dan gelembung
(utriculus)
5. Duri (spina)
6. Alat-alat tambahan (organa
accessoria)
A. Kuncup (Gemma)
1. Kuncup merupakan bagian tumbuhan
yang sesungguhnya adalah tunas, jadi terdiri atas calon batang beserta calon
daun-daunnya.
2. Kuncup lazimnya dilindungi oleh
alat-alat seperti rambut-rambut, sisik-sisik, daun penumpu dan lain-lain.
3. Kuncup dapat berkembang menjadi
bagian tumbuhan yang baru.
4. Tidak semua kuncup dapat berkembang
menjadi bagian tumbuhan yang baru.
5. Pada tumbuhan ada kuncup yang selama
bertahun-tahun berupa kuncup saja. Kuncup ini disebut kuncup tidur atau kuncup
laten.
Menurut tempatnya kuncup dibedakan
dalam tiga macam:
a.
Kuncup
ujung (gemma terminalis)
yaitu kuncup yang terdapat pada ujung-ujung batang, cabang-cabang
dan ranting-ranting.
b.
Kuncup
ketiak (gemma axillaris atau gemma lateralis)
Yaitu kuncup yang
terdapat dalam ketiak daun,jadi dibagian samping batang. Kuncup inilah yang
kalau berkembang lazimnya akan menghasilkan cabang baru.
c.
Kuncup
liar (gemma adventicius)
Yaitu Kuncup-kuncup yang tidak terdapat pada ujung atau
ketiak daun. Menurut tempatnya, kuncup liar dapat dibedakan seperti berikut:
1. Di sembarang tempat pada batang, dan
jika tumbuh biasanya akan menghasilkan wiwilan atau tunas air. Misalnya pada
pohon coklat (Theobroma cacao L.)
2. Pada tepi daun, dan kalau tumbuh
bahkan dapat menghasilkan tumbuhan baru. Misalnya pada cocor bebek (Kalanchoe
pinnata Pers.)
3. Pada akar, dan biasanya juga dapat
menjadi tumbuhan baru. Ex: sukun (Artocarpus communis Forst.), dan talok
(Muntingia calabura L.)
Selain
pembagian kuncup di atas. Kuncup juga dapat dibedakan menjadi:
1. Kuncup daun (gemma foliifera)
Nama kuncup ini sesungguhnya kurang tepat, karena kuncup
tidak berkembang menjadi daun, melainkan menjadi tunas yang mendukung
daun-daun.
2. Kuncup bunga (gemma
florifera atau alabastrum)
Yaitu Kuncup yang tidak berkembang menjadi tunas, melainkan
menjadi bunga (mengalami metamorfosis). Kuncup bunga dapat dijumpai pada ujung
batang maupun dalam ketiak daun.
3. Kuncup campuran (gemma
mixta)
Yaitu Kuncup yang jika berkembang akan menghasilkan tunas
dengan daun-daun biasa dan bunga.
Berdasarkan
keberadaan pelindungnya, kuncup dapat dibedakan menjadi:
1. Kuncup telanjang (gemma nudus)
Yaitu Kuncup yang sama sekali tidak mempunyai alat-alat
pelindung.
2. Kuncup tertutup (gemma claulus)
Yaitu Kuncup yang mempunyai pelindung yang menyelubungi
kuncup tadi.
B. Rimpang (Rhizoma), Umbi (Tuber), dan
Umbi Lapis (Bulbus)
Ketiga macam alat tersebut di atas adalah metamorfosis
batang dan/ atau akar/ daun. Alat-alat ini merupakan badan yang membengkak dan
umumnya menjadi tempat penimbunan makanan, disamping itu dapat pula dijadikan
alat perkembangbiakan.
1.
Rimpang
(rhizoma)
Rhizoma
adalah suatu bagian tumbuhan metamorphosis dari batang dan daun. Sepintas
nampak seperti akar karena terdapat didalam tanah, namun rhizoma sebenarnya
adalah sebuah batang lengkap dengan kuncup bakal daun. Hal ini memungkinkan
tumbuhan yang memiliki rhizome dapat berkembang biak secara vegetative melalui
batang yang terpendam, sehingga kuncup yang terdapat pada rhizome dapat tumbuh
dan memisahkan diri dari induk asalnya. Selain sebagai alat perkembangbiakan
rhizome juga digunakan untuk menyimpan cadangan makanan. Berbeda dengan akar,
rhizome tidak tumbuh mengikuti arah gravitasi dan air, melainkan mendatar
horizontal, memiliki sisik atau rambut yang tidak lain adalah penjelmaan dari
daun daunnya. Rhizoma juga memiliki ruas ruas serta buku buku yang menunjukkan
bahwa rhizome berasal dari batang. Tumbuhan yang memiliki rhizome antara lain
jahe, lengkuas, dan lain lain.
Rimpang Sesungguhnya adalah batang beserta daunnya yang terdapat di dalam
tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dan dari ujungnya dapat tumbuh
tunas yang muncul di atas tanah dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru.
Di samping
sebagai alat perkembangbiakan juga merupakan tempat penimbunan zat-zat cadangan
makanan. contoh: tasbih (Canna edulis Ker.) dan kerut (Maranata arundinacea
L.)
Rimpang merupakan penjelmaan batang, bukan akar. Hal ini
dapat dilihat dari tanda-tanda berikut:
a. Beruas-ruas dan berbuku-buku
b. Berdaun, tetapi daunnya telah
menjelma menjadi sisik-sisik
c. Mempunyai kuncup-kuncup
d. Tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau
air
2. Umbi (tuber)
Tuber Istilah dalam
bahasa Indonesia disebut umbi, berbentuk membengkak. Digunakan sebagai tempat
penimbunan makanan, adakalanya digunakan sebagai alat perkembang biakan secara
vegetative.Umbi
merupakan suatu badan yang membengkak, bangun bulat, seperti kerucut atau tidak
beraturan, merupakan tempat penimbunan makanan pula seperti rimpang. Merupakan
penjelmaan batang atau akar.
Oleh sebab itu umbi dibedakan dalam:
a. Umbi batang (tuber caulogenum)
Umumnya tidak mempunyai sisa-sisa daun atau penjelmaannya,
oleh sebab itu seringkali permukaannya tampak licin, buku-buku batang dan
ruas-ruasnya tidak jelas. Karena tidak adanya sisa daun, maka umbi ini
dinamakan umbi telanjang (tuber nudus). Ex: kentang (Solanum tuberosum L.)
dan ubi jalar (Ipomea batatas Poir.).
Pada
beberapa jenis tumbuhan dapat dijumpai umbi yang terletak di bagian tumbuhan
yang ada di atas tanah, yaitu pada batang yang biasanya di tempat itu terdapat
bunga atau di ketiak daun. Umbi ini disebut katak atau katibung (tuber
accessorium atau tuber caulinare). Ex: ubi (Dioscorea alata L.) dan
gembili (Dioscorea aculeata L.)
b. Umbi akar
adalah umbi yang merupakan penjelmaan akar,dan karena akar
tidak pernah mempunyai daun, umbi yang
berasal dari akar pada dasar nya akan merupakan umbi yang telanjang. Melihat
akar yang mana yang mengalami metamorfosis menjadi umbi itu,maka umbi akar
dapat merupakan penjelmaan.
Akar
tunggang. Ex: lobak (Raphanus sativus L.), bengkuang (Pachyrrhizus
erosus Urb.), dan ubi kayu (Manihot utilissima Pohl.)
Akar
serabut. Ex: dahlia (Dahlia variabilis Desf.)
3. Umbi lapis (bulbus)
Merupakan penjelmaan batang beserta daunnya. Pada umbi lapis
dapat dibedakan bagian-bagian berikut:
a.
Subang
atau cakram (discus)
b.
Sisik-sisik
(tunica atau squama)
c.
Kuncup-kuncupnya
(gemmae):
Menurut
sifat sisik-sisiknya dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu:
1.
Yang
berlapis (bulbus squamosus), jika daunnya merupakan bagian yang lebar, dan yang
lebih luar menyelubungi bagian yang lebih dalam, hingga jika umbi diiris
membujur akan tampak jelas susunannya yang berlapis-lapis. Ex: bawang merah (Allium
cepa L.)
2.
Yang
bersisik (bulbus squamosus), jika metamorfosis daun-daunnya tidak merupakan
bagian yang lebar yang dapat merupakan selubung seluruh umbi, melainkan tersusun
seperti genting. Ex: lilia (Lilium candidum L.)
C. Alat Pembelit atau Sulur (Cirrhus)
Yang dinamakan alat-alat pembelit adalah bagian-bagian
tumbuhan yang biasanya menyerupai spiral dan berguna untuk membelit benda-benda
yang disentuhnya Yaitu untuk berpegangan pada waktu tumbuhan ini berusaha
mendapatkan menunjang untuk dapat naik ke atas karena tumbuhan naik keatas
menggunakan alat-alat dinamakan memanjat maka Alat ini ditemukan pada tumbuhan yang memanjat
saja.Alat-alat ini pada hakikatnya juga merupakan penjelmaan antara ketiga
bagian pakok tumbuhan biasanya merupakan metamorfosis dahan(cabang),daun,atau
sebagaiaan daun saja,dapat pula merupakan metamorfosis akar.
Menurut
asalnya alat-alat pembelit dapat dibedakan dalam:
1.
Cabang
pembelit (sulur dahan atau sulur cabang) yaitu akar pembelit yang terjadi dari
cabang atau tunas, yang biasanya terlihat dari tempatnya yaitu dalam ketiak
daun atau terhadapan dengan daun dan sering kali mendukung daun-daun kecil. Ex:
air mata pengantin (Antigonan leptopus Hook et Arn.) markisah (Passiflora
quadrangularis L.), dan anggur (Vitis vinifera L.)
2.
Daun
pembelit (sulur daun) Yaitu alat pembelit yang biasanya merupakan
penjelmaan suatu bagian daun, jadi bukan
berasal dari daun salurannya ada kalanya bagian yang menbali itu :
Pembagiannya:
a.
Tangkai
daunnya
b.
Ujung
daunnya
c.
Ujung
ibu tangkai daun pada daun majemuk
3.
Akar
pembelit, Yaitu akar yang merubah menjadi suatu alat pembelit.
Ex:
panili (Vanilla planifolia Andr.)
D. Piala (Ascidium) dan Gelembung (Utriculus)
Gelembung
dan piala merupakan metamorfosis daun atau sebagian daun, dan lazimnya
digunakan untuk menangkap serangga.
1.
Piala,
biasanya merupakan ujung daun yang diubah menjadi badan menyerupai piala yang
lengkap dengan tutupnya. Ex: kantong semar (Nepenthes ampullaria Jack.)
2.
Gelembung,
terdapat pada tumbuhan insectivora yang hidup di air. Ex: rumput gelembung (Utricularia
flexuosa Vahl.)
E. Duri sejati
Duri
yang merupakan metamorfosis salah satu bagian pokok tumbuhan, oleh karena itu
biasanya sukar ditanggalkan dari batang, dan jika dapat ditanggalkan akan
meninggalkan bekas luka.
Menurut asalnya dapat dibedakan menjadi:
1. Duri dahan (spina caulogeneum) jika
merupakan penjelmaan cabang atau dahan,misalnya pada: bogenvil (Bougainvillea
spectabilis Wild.)
2. Duri daun (spina phyllogenum) yaitu
duri yang merupakan metamorfosis daun seperti terdapat pada:kaktus (Cactus sp.,
Opuntia sp. dll)
3. Duri akar (spina rhizogenum)yaitu
akar yang menjadi keras dan mempunyai ujung-ujung yang tajam saperti terdapat :
gembili (Dioscorea aculeata L.) dan gembolo (Dioscorea bulbivera L.)
4. Duri daun penumpu (spina
stipulogenum)yaitu duri yang berasal dari daun penumpu dan oleh sebab itu
sering kali terdapat dalam jumlah sepasang di kanan kiri atau metamorfosisnya
terdapat pada : susuru (Euphorbia trigona Haw.)
5. Duri kulit atau duri tempel
Duri
yang tidak merupakan metamorfosis suatu alat, melainkan hanya merupakan semacam
alat tambahan, jadi hanya menempel pada kulit.
F. Alat-Alat Tambahan (Organa Accessoria)
Alat-alat ini bukan merupakan penjelmaan salah satu dari
ketiga bagian pokok tumbuhan. Alat-alat ini dapat dibedakan dalam tiga
golongan:
1. Papila (papillae)
Merupakan penjolan-penjolan pada permukaan suatu alat, yang
hanya merupakan peninggian dinding sel yang jika diraba akan terasa halus
seperti beludru, biasanya terdapat pada daun mahkota bunga. Ex: bunga telang (Clitoria
ternatea L.)
2.
Rambut-rambut
(trichoma)
Merupakan alat-alat tambahan berupa rambut-rambut atau
sisisk-sisik, yang pada pembentukannya hanya kulit luar tubuh tumbuhan saja
yang ikut mengambil bagian, sehingga alat tersebut sangat mudah ditanggalkan.
Trikoma pada tumbuhan dapat
berupa:
a. Sisik bulu (ramentum). Bulu-bulu
yang pipih yang menutupi batang atau bagian-bagian tumbuhan yang lain. Ex:
pakis haji (Cycas rumphii Miq.)
b. Sisik (lepis), bagian-bagian yang
pipih menempel rapat pada alat-alat tumbuhan, misalnya pada daun atau tangkai
daun. Ex: daun durian (Durio zibethinus Murr.)
c. Bulu-bulu atau rambut halus (pilus).
Bulu-bulu atau rambut ini sangat bermacam-macam bentuk dan susunannya, ada yang
bercabang, ada yang seperti bintang. Ex: daun waru (Hibiscus tiliaceus
L.)
d. Rambut kelenjar (pilus capilatus).
Bentuknya seperti bulu-bulu pada umumnya, tetapi dari bagian ujungnya dapat
dikeluarkan suatu zat, misalnya semacam resin. Misalnya pada :tembakau (Nicotiana
tabacum L.)
3.
Emergensia
(emergentia)
Merupakan alat tambahan yang tidak hanya tersusun atas
bagian-bagian kulit luar, akan tetapi bagian yang lebih dalam daripada kulit
luar ikut pula mengambil bagian dalam pembentukannya. Yang digolongkan dalam
emergensia yaitu:
a.
Rambut-rambut
gatal atau perangsang (stimulus)yaitu rambut-rambut yang ujung nya mudah
patah,dan jika sudah patanh ujungnya menjadi alat semacam jarum penyuntikyang
tajam ,mudah menusuk kulit,dan melalui liang pada ujungnya tadi kedalam kulit
dimasukkan zat-zat yang kepada kulit memberikan rasa gatal dan panas ,seperti :
kemaduh (Laportea stimulans Miq.)
b.
Duri
tempel (aculeus),duri yang mudah ditinggalkan dari alat yang
mendukungnya,terdapat misalnya pada :
mawar (Rosa sp.), dan pohon randu (Ceiba pentandra Gaertn.)
Organa
Accessoria mempunyai fungsi yang berbeda-beda, antara lain;
- Sebagai pelindung terhadap gangguan binatang, yaitu yang berupa duri dan rambut gatal
- Sebagai pelindung terhadap kekeringan, misalnya rambut-rambut pada kaktus
- Sebagai alat untuk penyerapan air dan zat makanan, yaitu bulu-bulu akar
- Sebagai alat untuk pemencaran biji, misalnya rambut-rambut pada biji kapas (gossipium sp.)
- Sebagai alat untuk pernafasan, yaitu lentisel.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Metamorfosis
tumbuhan adalah merupakan penjelmaan atau perubahan bentuk pada tumbuhan, baik
berupa akar, batang dan daun.
Bagian-Bagian
pada tubuh tumbuhan yang sering kita jumpai,yaitu berupa akar,batang,dan daun .Metamorfosis
tersebut diantaranya adalah;
- Gemma (Kuncup) yang menurut tempatnya terdiri dari gemma terminalis, gemma axillaris, dan gemma adventicius. Sedangkan gemma yang mengalami metamorphosis menjadi alat lain terdiri dari gemma foliifera, gemma florifera dan gemma mixta. Sedangkan terdapatnya pelindung bagi kuncup, gemma dibedakan menjadi; gemma nuddus dan gemma cllausus.
- Rhizoma, tuber dan bulbus
- Cirrhus atau alat pembelit/sulur, yang menurut asalnya alat-alat pembelit dibedakan menjadi 3, yaitu cabang pembelit, daun pembelit dan akar pembelit.
- Ascidium dan utriculus
- Spina, terdiri dari duri yang merupakan metamorphosis suatu alat dan duri yang tidak merupakan metamorphosis suatu alat.
- Organa accessoria, yang terdiri dari papillae, trichoma dan emergentia.
B. SARAN
Banyak metamorfosis yang diketahui
sebaiknya kita dapat mengetahui bagian-bagian tumbuhan yang mengalami
metamorfosis tersebut dan memahami pengertian-pengertian yang terdapat dalam
metamorfosis tumbuhan tersebut.
Campbell.
1999. Biologi I. Erlangga: Jakarta.
Dasuki,
Undang Ahmad. 1994. Bahan Kuliah
Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press:
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar