Kamis, 12 Juni 2014

Makalah Metamorfosis Tumbuhan



MAKALAH KELOMPOK
“METAMORFOSIS ORGAN TUMBUHAN”
MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN
Dosen pengampu : Dr. Muhfaroyin M.TA / Agil Lepiyanto. M.Pd
umm.gif








Disusun oleh:

NAMA                                                            NPM
M.ANDI FIRMAN                            13320111
ROSDIANA MEGASARI                13320082
RIZA PUTRI                                                13320108
EVI ROHMAWATI                         13320063

Prodi : Pendidikan Biologi (B)
Semester 2

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2014
KATA PENGANTAR
           
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga dalam penulisan makalah mata kuliah Morfologi tumbuhan ini bisa berjalan dengan lancar.Penulisan makalah ini dimaksudkan penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Morfologi tumbuhan . Selain itu, penulisan makalah ini dimaksudkan sebagai penambah wawasan pembaca serta sebagai bahan referenci bagi  masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Desa dalam memahami tentang Metamorfosis Organ  Tumbuhan .Di sisi lain, penulis mengajak kepada para pembaca agar dapat memahami dan mendalami masalah topik di atas.
1.      Tidak lupa kami ucapkan terima kasih atas kontribusi berbagai pihak, yaitu:
Dr. Muhfaroyin M.TA / Agil Lepiyanto.M.pd
2.      Orang tua kami yang telah memberi dorongan, baik secara moril maupun materil sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.  
3.      Sahabat-sahabat kami yang telah memberi dukungan dan telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
4.      Dan semua pihak terkait yang mendukung penyelesaian  tugas kelompok makalah kami.
Dalam penyusunan makalah kelompok ini, penulis menyadari akan segala kekurangannya,untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan demi perbaikan makalah berikutnya. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan terutama bagi unsur-unsur yang berkepentingan.


Metro, April  2014


      
Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.      LATAR BELAKANG 1
2.      RUMUSAN MASALAH 2
3.      TUJUAN MAKALAH 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Kuncup (Gemma) 3
B.     Rimpang (Rhizoma), Umbi (Tuber), dan Umbi Lapis (Bulbus) 4
C.     Alat Pembelit atau Sulur (Cirrhus) 7
D.    Piala (Ascidium) dan Gelembung (Utriculus) 8
E.     Duri sejati 9
F.      Alat-Alat Tambahan (Organa Accessoria) 9
BAB III PENUTUP
A.    KESIMPULAN 12
B.     SARAN 12
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN
  1. LATAR BELAKANG
Alam terbentuk semata mata bukan karena kebetulan yang tidak disengaja, atau hanya terbentuk dari suatu ketiadaan menjadi sesuatu yang ada. Namun alam tercipta karena ada suatu Zat yang Maha Agung yang mengatur “Robb” dan menskenario hingga terbentuk sedemikian  rupa dengan segala keteraturan.
وهو على كل شيء قدرا
“ dan Dia berkuasa “
ربنا ما خلقت هذا باطلا
“ wahai Tuhan …tidaklah engkau menciptakan semua ini bathil “
Kesempurnaan kreasi Tuhan tidak hanya terlihat dari rumitnya penciptaan bintang  bintang dan seluruh isi alam angkasa luar yang begitu hebat. Dia pun menampakannya dalam bentuk  tumbuh-tumbuhan serta hewan dan alam disekitar kita.
ان في خلق السموات والارض واختلاف اليل والنهار لايات لاولى الالباب 

“ Dan sungguh dalam penciptaan langit dan bumi serta dalam pergantian siang dan malam ada tanda tanda ( keagunganNya )bagi orang orang yang berakal “
Berangkat dari ayat tersebut melalui makalah ini penyusun mengajak para pembaca untuk bersama sama menyelami samudra keindahan dan keagungan kreasi ciptaNya.Bertafakur dan mempelajarinya. Namun untuk membatasi ruang bahasan makalah ini, penyusun lebih mengfokuskan pada keunikan morfologi tumbuhan saja.
Sebagaimana kita ketahui bahwa sejatinya tumbuhan hanya memiliki bagian pokok penting yang menunjang kelangsungan hidup tumbuhan. Bagian pokok tersebut adalah radix, caulis,dan foulis. Namun pada beberapa tumbuhan tertentu ada yang memiliki bentuk bentuk lain yang sangat unik dan memiliki kegunaan khusus. Pada beberapa tumbuhan, Tuhan melengkapi atau memodifikasi bentuk suatu tubuh utama guna memberikan daya survive untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan keturunannya pada tumbuhan tersebut .
Sebagai contoh pada tumbuhan jahe yang terdapat suatu keunikan berupa rhizome yaitu suatu batang beserta daun yang bermetamorfosis atau berubah bentuk menjadi seperti akar, serta beberapa tumbuhan yang memiliki duri sebagai pelindung.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat menambah ilmu serta iman kita semua karena ilmu tanpa dilandasi iman akan menimbulkan kerusakan dan kesombongan, sedangkan Iman tanpa ditunjang ilmu akan lemah.
  1. TUJUAN MAKALAH
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah :
a.       Mengungkap keunikan kreasi Tuhan yang terdapat pada morfologi tumbuhan
b.      Memaparkan deskripsi berbagai macam metamorfosis pada bagian bagian tumbuhan
c.       Mengelompokkan berbagai macam bentuk metamorfosis tersebut
  1. RUMUSAN MASALAH
a.       Apakah yang di maksud dengan metamorfosis tumbuhan?
b.      Berasal dari bagian tubuh tumbuhan apakah bentuk bentuk metamorfosis tersebut?








BAB    II
PEMBAHASAN
METAMORFOSIS AKAR, BATANG, DAN DAUN

Organ pokok tumbuhan hanya akar, batang, dan daun, sedangkan bagian-bagian lain pada tumbuhan hanyalah penjelmaan salah satu di antara ketiga bagian pokok tersebut.
Di antara berbagai macam bagian tumbuhan yang sering kita jumpai, yang tidak lagi jelas berupa akar, batang, atau daun, ialah:
1.      Kuncup (gemma)                         
2.      Rimpang (rhizoma), umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus)
3.      Alat pemmbelit atau sulur (cirrhus)
4.      Piala (ascidium) dan gelembung (utriculus)
5.      Duri (spina)
6.      Alat-alat tambahan (organa accessoria)

A.    Kuncup (Gemma)

1.      Kuncup merupakan bagian tumbuhan yang sesungguhnya adalah tunas, jadi terdiri atas                    calon batang beserta calon daun-daunnya.
2.      Kuncup lazimnya dilindungi oleh alat-alat seperti rambut-rambut, sisik-sisik, daun penumpu dan lain-lain.
3.      Kuncup dapat berkembang menjadi bagian tumbuhan yang baru.
4.      Tidak semua kuncup dapat berkembang menjadi bagian tumbuhan yang baru.
5.      Pada tumbuhan ada kuncup yang selama bertahun-tahun berupa kuncup saja. Kuncup ini disebut kuncup tidur atau kuncup laten.

     Menurut tempatnya kuncup dibedakan dalam tiga macam:

a.       Kuncup ujung (gemma terminalis)
yaitu kuncup yang terdapat pada ujung-ujung batang, cabang-cabang dan ranting-ranting.

b.      Kuncup ketiak (gemma axillaris atau gemma lateralis)
 Yaitu kuncup yang terdapat dalam ketiak daun,jadi dibagian samping batang. Kuncup inilah yang kalau berkembang lazimnya akan menghasilkan cabang baru.

c.       Kuncup liar (gemma adventicius)
Yaitu Kuncup-kuncup yang tidak terdapat pada ujung atau ketiak daun. Menurut tempatnya, kuncup liar dapat dibedakan seperti berikut:
1.      Di sembarang tempat pada batang, dan jika tumbuh biasanya akan menghasilkan wiwilan atau tunas air. Misalnya pada pohon coklat (Theobroma cacao L.)
2.      Pada tepi daun, dan kalau tumbuh bahkan dapat menghasilkan tumbuhan baru. Misalnya pada cocor bebek (Kalanchoe pinnata  Pers.)
3.      Pada akar, dan biasanya juga dapat menjadi tumbuhan baru. Ex: sukun (Artocarpus communis Forst.), dan talok (Muntingia calabura L.)

Selain pembagian kuncup di atas. Kuncup juga dapat dibedakan menjadi:
1.      Kuncup daun (gemma foliifera)
Nama kuncup ini sesungguhnya kurang tepat, karena kuncup tidak berkembang menjadi daun, melainkan menjadi tunas yang mendukung daun-daun.
2.        Kuncup bunga (gemma florifera atau alabastrum)
Yaitu Kuncup yang tidak berkembang menjadi tunas, melainkan menjadi bunga (mengalami metamorfosis). Kuncup bunga dapat dijumpai pada ujung batang maupun dalam ketiak daun.
3.        Kuncup campuran (gemma mixta)
Yaitu Kuncup yang jika berkembang akan menghasilkan tunas dengan daun-daun biasa dan bunga.

Berdasarkan keberadaan pelindungnya, kuncup dapat dibedakan menjadi:

1.      Kuncup telanjang (gemma nudus)
Yaitu Kuncup yang sama sekali tidak mempunyai alat-alat pelindung.
2.      Kuncup tertutup (gemma claulus)
Yaitu Kuncup yang mempunyai pelindung yang menyelubungi kuncup tadi.

B.     Rimpang (Rhizoma), Umbi (Tuber), dan Umbi Lapis (Bulbus)        

Ketiga macam alat tersebut di atas adalah metamorfosis batang dan/ atau akar/ daun. Alat-alat ini merupakan badan yang membengkak dan umumnya menjadi tempat penimbunan makanan, disamping itu dapat pula dijadikan alat perkembangbiakan.

1.      Rimpang (rhizoma)
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTnE2EhRSykdCdE9QHN-anq__NnVFC-TxjdKnl5pV9pweWPcT8_Mw
Rhizoma adalah suatu bagian tumbuhan metamorphosis dari batang dan daun. Sepintas nampak seperti akar karena terdapat didalam tanah, namun rhizoma sebenarnya adalah sebuah batang lengkap dengan kuncup bakal daun. Hal ini memungkinkan tumbuhan yang memiliki rhizome dapat berkembang biak secara vegetative melalui batang yang terpendam, sehingga kuncup yang terdapat pada rhizome dapat tumbuh dan memisahkan diri dari induk asalnya. Selain sebagai alat perkembangbiakan rhizome juga digunakan untuk menyimpan cadangan makanan. Berbeda dengan akar, rhizome tidak tumbuh mengikuti arah gravitasi dan air, melainkan mendatar horizontal, memiliki sisik atau rambut yang tidak lain adalah penjelmaan dari daun daunnya. Rhizoma juga memiliki ruas ruas serta buku buku yang menunjukkan bahwa rhizome berasal dari batang. Tumbuhan yang memiliki rhizome antara lain jahe, lengkuas, dan lain lain.  Rimpang Sesungguhnya adalah batang beserta daunnya yang terdapat di dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas tanah dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru.
     Di samping sebagai alat perkembangbiakan juga merupakan tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan. contoh: tasbih (Canna edulis Ker.) dan kerut (Maranata arundinacea L.)

Rimpang merupakan penjelmaan batang, bukan akar. Hal ini dapat dilihat dari tanda-tanda berikut:
a.       Beruas-ruas dan berbuku-buku
b.      Berdaun, tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik
c.       Mempunyai kuncup-kuncup
d.      Tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau air


2.      Umbi (tuber)

http://blogs.unpad.ac.id/rizkiputrii/files/2010/06/singkong.jpgTuber Istilah dalam bahasa Indonesia disebut umbi, berbentuk membengkak. Digunakan sebagai tempat penimbunan makanan, adakalanya digunakan sebagai alat perkembang biakan secara vegetative.Umbi merupakan suatu badan yang membengkak, bangun bulat, seperti kerucut atau tidak beraturan, merupakan tempat penimbunan makanan pula seperti rimpang. Merupakan penjelmaan batang atau akar.




Oleh sebab itu umbi dibedakan dalam:
a.       Umbi batang (tuber caulogenum)
Umumnya tidak mempunyai sisa-sisa daun atau penjelmaannya, oleh sebab itu seringkali permukaannya tampak licin, buku-buku batang dan ruas-ruasnya tidak jelas. Karena tidak adanya sisa daun, maka umbi ini dinamakan umbi telanjang (tuber nudus). Ex: kentang (Solanum tuberosum L.) dan ubi jalar (Ipomea batatas Poir.).
Pada beberapa jenis tumbuhan dapat dijumpai umbi yang terletak di bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu pada batang yang biasanya di tempat itu terdapat bunga atau di ketiak daun. Umbi ini disebut katak atau katibung (tuber accessorium atau tuber caulinare). Ex: ubi (Dioscorea alata L.) dan gembili (Dioscorea aculeata L.)

b.      Umbi akar
adalah umbi yang merupakan penjelmaan akar,dan karena akar tidak pernah  mempunyai daun, umbi yang berasal dari akar pada dasar nya akan merupakan umbi yang telanjang. Melihat akar yang mana yang mengalami metamorfosis menjadi umbi itu,maka umbi akar dapat merupakan penjelmaan.

Akar tunggang. Ex: lobak (Raphanus sativus L.), bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.), dan ubi kayu (Manihot utilissima Pohl.)
Akar serabut. Ex: dahlia (Dahlia variabilis Desf.)

3.      Umbi lapis (bulbus)
Merupakan penjelmaan batang beserta daunnya. Pada umbi lapis dapat dibedakan bagian-bagian berikut:
a.       Subang atau cakram (discus)
b.      Sisik-sisik (tunica atau squama)
c.       Kuncup-kuncupnya (gemmae):
Menurut sifat sisik-sisiknya dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl1yMDgBCp3Ji0UrOPtKK7fldAEKNsVnEkBlblNTgHnSaDCsnhO7Y1YFCUBXZTrcAIlKdr0DNq7vtO45RxOlAHWSUHANE1VwdKBuD3Pw1F48vsE0NJKEIlPJkVuzQbo-M9uWzvj0Mml0hP/s1600/umbi-lapis.gif

1.      Yang berlapis (bulbus squamosus), jika daunnya merupakan bagian yang lebar, dan yang lebih luar menyelubungi bagian yang lebih dalam, hingga jika umbi diiris membujur akan tampak jelas susunannya yang berlapis-lapis. Ex: bawang merah (Allium cepa L.)

2.      Yang bersisik (bulbus squamosus), jika metamorfosis daun-daunnya tidak merupakan bagian yang lebar yang dapat merupakan selubung seluruh umbi, melainkan tersusun seperti genting. Ex: lilia (Lilium candidum L.)

C.    Alat Pembelit atau Sulur (Cirrhus)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5rKzSlWkh5va_vcUVFwcCRZXxVh0S36dFoF8drgxZL0yuPNmqisDQygcvpIYHblsb26VZJDrDiTHEUw204r7fleya1GopoiAT1_iYzgwaJXEcYGwpT1AT7-YAx0MFJwEzdwLyxWsmDGr7/s1600/KeSimpulan+Mekanisme+Ulir+Sulur+Tanaman+Mentimun.jpg

Yang dinamakan alat-alat pembelit adalah bagian-bagian tumbuhan yang biasanya menyerupai spiral dan berguna untuk membelit benda-benda yang disentuhnya Yaitu untuk berpegangan pada waktu tumbuhan ini berusaha mendapatkan menunjang untuk dapat naik ke atas karena tumbuhan naik keatas menggunakan alat-alat dinamakan memanjat maka  Alat ini ditemukan pada tumbuhan yang memanjat saja.Alat-alat ini pada hakikatnya juga merupakan penjelmaan antara ketiga bagian pakok tumbuhan biasanya merupakan metamorfosis dahan(cabang),daun,atau sebagaiaan daun saja,dapat pula merupakan metamorfosis akar.

Menurut asalnya alat-alat pembelit dapat dibedakan dalam:
1.      Cabang pembelit (sulur dahan atau sulur cabang) yaitu akar pembelit yang terjadi dari cabang atau tunas, yang biasanya terlihat dari tempatnya yaitu dalam ketiak daun atau terhadapan dengan daun dan sering kali mendukung daun-daun kecil. Ex: air mata pengantin (Antigonan leptopus Hook et Arn.) markisah (Passiflora quadrangularis L.), dan anggur (Vitis vinifera L.)
2.      Daun pembelit (sulur daun) Yaitu alat pembelit yang biasanya merupakan penjelmaan  suatu bagian daun, jadi bukan berasal dari daun salurannya ada kalanya bagian yang menbali itu :
Pembagiannya:
                                                 a.      Tangkai daunnya
                                                b.      Ujung daunnya
                                                 c.      Ujung ibu tangkai daun pada daun majemuk
3.      Akar pembelit, Yaitu akar yang merubah menjadi suatu alat pembelit.
Ex: panili (Vanilla planifolia Andr.)

D.     Piala (Ascidium) dan Gelembung (Utriculus)

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f9/Nedwardsiana_rosette.jpg/220px-Nedwardsiana_rosette.jpgGelembung dan piala merupakan metamorfosis daun atau sebagian daun, dan lazimnya digunakan untuk menangkap serangga.
1.      Piala, biasanya merupakan ujung daun yang diubah menjadi badan menyerupai piala yang lengkap dengan tutupnya. Ex: kantong semar (Nepenthes ampullaria Jack.)
2.      Gelembung, terdapat pada tumbuhan insectivora yang hidup di air. Ex: rumput gelembung (Utricularia flexuosa Vahl.)



E.     Duri sejati
http://www.artikelbiologi.com/wp-content/uploads/2013/09/Kaktus-Ferocactus-pilosus.jpgDuri yang merupakan metamorfosis salah satu bagian pokok tumbuhan, oleh karena itu biasanya sukar ditanggalkan dari batang, dan jika dapat ditanggalkan akan meninggalkan bekas luka.
Menurut asalnya dapat dibedakan menjadi:
1.      Duri dahan (spina caulogeneum) jika merupakan penjelmaan cabang atau dahan,misalnya pada: bogenvil (Bougainvillea spectabilis Wild.)
2.      Duri daun (spina phyllogenum) yaitu duri yang merupakan metamorfosis daun seperti terdapat pada:kaktus (Cactus sp., Opuntia sp. dll)
3.      Duri akar (spina rhizogenum)yaitu akar yang menjadi keras dan mempunyai ujung-ujung yang tajam saperti terdapat : gembili (Dioscorea aculeata L.) dan gembolo (Dioscorea bulbivera L.)
4.      Duri daun penumpu (spina stipulogenum)yaitu duri yang berasal dari daun penumpu dan oleh sebab itu sering kali terdapat dalam jumlah sepasang di kanan kiri atau metamorfosisnya terdapat pada : susuru (Euphorbia trigona Haw.)
5.      Duri kulit atau duri tempel
Duri yang tidak merupakan metamorfosis suatu alat, melainkan hanya merupakan semacam alat tambahan, jadi hanya menempel pada kulit.




F.     Alat-Alat Tambahan (Organa Accessoria)

Alat-alat ini bukan merupakan penjelmaan salah satu dari ketiga bagian pokok tumbuhan. Alat-alat ini dapat dibedakan dalam tiga golongan:
1.      Papila (papillae)                  
Merupakan penjolan-penjolan pada permukaan suatu alat, yang hanya merupakan peninggian dinding sel yang jika diraba akan terasa halus seperti beludru, biasanya terdapat pada daun mahkota bunga. Ex: bunga telang (Clitoria ternatea L.)
2.      Rambut-rambut (trichoma)
Merupakan alat-alat tambahan berupa rambut-rambut atau sisisk-sisik, yang pada pembentukannya hanya kulit luar tubuh tumbuhan saja yang ikut mengambil bagian, sehingga alat tersebut sangat mudah ditanggalkan. Trikoma pada tumbuhan dapat berupa:           
a.       Sisik bulu (ramentum). Bulu-bulu yang pipih yang menutupi batang atau bagian-bagian tumbuhan yang lain. Ex: pakis haji (Cycas rumphii Miq.)
b.      Sisik (lepis), bagian-bagian yang pipih menempel rapat pada alat-alat tumbuhan, misalnya pada daun atau tangkai daun. Ex: daun durian (Durio zibethinus Murr.)
c.       Bulu-bulu atau rambut halus (pilus). Bulu-bulu atau rambut ini sangat bermacam-macam bentuk dan susunannya, ada yang bercabang, ada yang seperti bintang. Ex: daun waru (Hibiscus tiliaceus L.)
d.      Rambut kelenjar (pilus capilatus). Bentuknya seperti bulu-bulu pada umumnya, tetapi dari bagian ujungnya dapat dikeluarkan suatu zat, misalnya semacam resin. Misalnya pada :tembakau (Nicotiana tabacum L.)

3.      Emergensia (emergentia)
Merupakan alat tambahan yang tidak hanya tersusun atas bagian-bagian kulit luar, akan tetapi bagian yang lebih dalam daripada kulit luar ikut pula mengambil bagian dalam pembentukannya. Yang digolongkan dalam emergensia yaitu:
a.       Rambut-rambut gatal atau perangsang (stimulus)yaitu rambut-rambut yang ujung nya mudah patah,dan jika sudah patanh ujungnya menjadi alat semacam jarum penyuntikyang tajam ,mudah menusuk kulit,dan melalui liang pada ujungnya tadi kedalam kulit dimasukkan zat-zat yang kepada kulit memberikan rasa gatal dan panas ,seperti : kemaduh (Laportea stimulans Miq.)
b.      Duri tempel (aculeus),duri yang mudah ditinggalkan dari alat yang mendukungnya,terdapat misalnya pada  : mawar (Rosa sp.), dan pohon randu (Ceiba pentandra Gaertn.)


Organa Accessoria mempunyai fungsi yang berbeda-beda, antara lain;
  1. Sebagai pelindung terhadap gangguan binatang, yaitu yang berupa duri dan rambut gatal
  2. Sebagai pelindung terhadap kekeringan, misalnya rambut-rambut pada kaktus
  3. Sebagai alat untuk penyerapan air dan zat makanan, yaitu bulu-bulu akar
  4. Sebagai alat untuk pemencaran biji, misalnya rambut-rambut pada biji kapas (gossipium sp.)
  5. Sebagai alat untuk pernafasan, yaitu lentisel.



















BAB   III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Metamorfosis tumbuhan adalah merupakan penjelmaan atau perubahan bentuk pada tumbuhan, baik berupa akar, batang dan daun.
Bagian-Bagian pada tubuh tumbuhan yang sering kita jumpai,yaitu berupa akar,batang,dan daun .Metamorfosis tersebut diantaranya adalah;
  1. Gemma (Kuncup) yang menurut tempatnya terdiri dari gemma terminalis, gemma axillaris, dan gemma adventicius. Sedangkan gemma yang mengalami metamorphosis menjadi alat lain terdiri dari gemma foliifera, gemma florifera dan gemma mixta. Sedangkan terdapatnya pelindung bagi kuncup, gemma dibedakan menjadi; gemma nuddus dan gemma cllausus.
  2. Rhizoma, tuber dan bulbus
  3. Cirrhus atau alat pembelit/sulur, yang menurut asalnya alat-alat pembelit dibedakan menjadi 3, yaitu cabang pembelit, daun pembelit dan akar pembelit.
  4. Ascidium dan utriculus
  5. Spina, terdiri dari duri yang merupakan metamorphosis suatu alat dan duri yang tidak merupakan metamorphosis suatu alat.
  6. Organa accessoria, yang terdiri dari papillae, trichoma dan emergentia.
B.     SARAN
Banyak metamorfosis yang diketahui sebaiknya kita dapat mengetahui bagian-bagian tumbuhan yang mengalami metamorfosis tersebut dan memahami pengertian-pengertian yang terdapat dalam metamorfosis tumbuhan tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 1999. Biologi I. Erlangga: Jakarta.
Dasuki, Undang Ahmad. 1994. Bahan Kuliah Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.





                                                                                                                                                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar